Kaki peserta triathlon di Sungai Siak, Pangkal Pinang 2015. (tis) Banyak orang menancapkan resolusi di setiap pergantian tahun. Saya berasumsi, resolusi menjadi semacam kredo, doa dan harapan sekaligus janji hati bagi banyak orang yang merasa wajar jika itu diviralkan di media sosial. Sementara ada yang bilang lebih afdhol jika doa dibiarkan mengendap di lubuk hati? Ibarat ide, resolusi punya hak privacy. Mungkin pemikiran ini terlalu berlebihan, lebay .. Ok , saya bukan kaum pencatat kehidupan pribadi yang baik. Setiap tahun sepertinya lewat begitu saja tanpa catatan. Seperti angin di bulan Desember yang sejuk bergerimis, suasana itulah yang secara alami tercatat dalam memori saya. Hidup adalah proses yang harus dinikmati dan dihayati. Begitu saya menimbang rasa. Jika kita sibuk mencatat perjalanan, lalu apa manfaatnya perjalanan itu? So, saya harus menikmati semua ini.. Kalau tidak ada catatan sebagai evaluasi, mana tahu kita sudah bergerak atau diam di tempat? Mana...
Melekat di setiap sudut hati dan pikiranmu, jika tidak, abaikan deskripsi ini