Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

FFI 2016 rampung tanpa gaung

PESTA orang film dalam kenduri Festival Film Indonesia (FFI) 2016 rampung tanpa gaung. Namun, ada jejak yang tercecer berupa foto dan komentar di media sosial yang dilontarkan sejumlah artis merangkap panitia, juri, dan undangan Malam Anugerah Piala Citra itu sendiri. Tak hanya melampiaskan rasa bahagia dengan berfoto selfie dan wefie , orang-orang film juga curhat tapping delay dan pemotongan tayangan “Malam Puncak FFI” yang disiarkan RCTI, Minggu (6/11/2016) malam, saat acara berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Lebarannya orang film ini sejatinya proyek pemerintah yang diamanatkan Undang Undang Perfilman No 33 Tahun 2009 tentang Perfilman. Tahun ini adalah tahun ketiga FFI ditangani oleh Badan Perfil-man Indonesia (BPI). Pembentukan BPI difasilitasi dan disahkan oleh pemerintah pada penghujung tahun 2013. Sedikitnya ada 40 lembaga/ asosiasi bergabung di BPI sebagai stakeholder perfilman. Sayangnya, lebih dari se-paro asosiasi yang tergabung di BPI tidak

Ahok dan bioskop

AHOK menistakan agama Islam, kata berita. Saya tak tertarik membahasnya dan malah teringat saat bersemobil dengan Ajun, warga Tionghoa di Bangka-Belitung, beberapa bulan lalu. Dia lahir, besar dan bekerja di kota yang merindukan bioskop. Maklum, setelah 20 tahun lebih sejak ada bioskop terakhir di Kota Pangkalpinang, Bangka, baru tahun 2016 ada pengusaha lokal kesambet setan Jakarta; membuka jasa tontonan yang modal investasinya diatas Rp5 Miliar itu. Nama Ajun sebenarnya Junaidi. Remaja ini lincah menyetir mobil yang saya tumpangi. Ajun bercerita, mengapa nama orang-orang Cina, maksudnya orang Tionghoa di Indonesia termasuk dirinya menggunakan awalan A. Sebenarnya Ajun cuma merespon pertanyaan saya yang iseng membuka obrolan di perjalanan dari Sungailiat menuju restoran terkenal di Pangkalpinang, Bangka malam itu. Mendengar jawaban singkat dan lugas dari Ajun, saya puas. Setidaknya, dia memahami apa yang dibutuhkan oleh client -nya. Bertele-tele atau berusaha sok ta