Langsung ke konten utama

Ketagihan donor darah

Ketika ngemil ransum di ruang pantry kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Jl Kramat Raya Jakarta, Senin (6/2/2017) saya kembali teringat pertama donor darah tahun 1988.

Berbeda dengan tahun saat saya remaja (umur 19 tahun) itu, hari ini di ruangan utama PMI Pusat, pendonor bisa berbaring rileks di tempat rebahan yang ergonomis, menyesuaikan lekuk punggung. Nyaman. Proses transfer darah ke kantong darah pun mengalir tenang.

Dulu, kasur terbuat dari bahan matras yang bertekstur rata. Kurang nyaman untuk badan. Hanya bagian kepala bisa digerakkan naik turun sesuai kebutuhan donatur.

***

Dari beberapa artikel tentang darah, tubuh manusia dewasa menyimpan rata-rata 4,5 sampai 5,5 liter darah. Pendonor dengan berat badan diatas 50 kg, biasanya diambil darah antara 350-400 cc (atau ml).

Dari catatan buku anggota PMI sampai hari ini, sudah 33 kali saya mendonorkan darah.

Taruhlah, rata-rata sekali datang mendonor, darah saya diambil 350 ml. Jika dikalkulasi, 350 ml x 33 = 11.550 ml. Jumlah itu setara dengan 11,5 Liter. Lumayan.

Hari ini, petugas PMI mengambil darah saya 350 ml. Tiga bulan sebelumnya 400 ml.

“Tergantung kebutuhan PMI, dan kemampuan pendonor, berapa mili liter yang mau diambil,” kata petugas donor yang duduk di sisi kanan saya saat pengambilan darah.

Cairan darah dalam tubuh setelah mendonor tentu berkurang. Dan ini, berdampak pada kondisi tubuh pendonor.  Beruntung, saya tidak pernah merasa pusing pasca diambil darah.

Jika pendonor merasa ‘kliyengan’ (pusing) usai diambil darah, menurut suster dan petugas medis PMI, hal itu akan berlangsung beberapa menit saja. Sifatnya hanya sementara.

“Kalau kliyengan, ya berbaring dulu. Jangan langsung bangun atau berdiri,” katanya lagi.

Prinsipnya, tubuh akan secara alami memproduksi kembali darah sebanyak yang diambil. Proses pemulihan itu bisa berlangsung sekitar 3 bulan. Oleh karena itu, pendonor boleh/ dipersilakan datang lagi setiap tiga bulan sekali karena jumlah sel-sel darah sudah kembali normal.

Ketika diambil darah, saya melihat berita dari televisi plat di dinding ruangan. Ramai berita kasus Ketua MK Patrialis Akbar, Imam Besar FPI Habib Rizieq, kebijakan presiden baru Amerika Donald Trump, dan persiapan tiga pasang calon gubernur DKI Jakarta yang sangat riuh; Agus-Silvy, Basuki-Djarot, dan Anies-Sandi.

Hanya perlu waktu sekitar 6 menit, kantong darah saya full. Petugas menggunakan alat pencatat digital untuk mendeteksi banyak darah yang keluar dari tubuh saya.

Syarat-syarat
Sebelum masuk ke ruang utama, pendonor harus membawa surat rekomendasi dari tim medis di sana, yang menyatakan status kesehatan pendonor. Mereka mencatat dan memverifikasi data pendonor.

Secara runut, proses mendonor darah dimulai dari mendaftar dengan mengisi formulir yang disediakan, lalu pendonor menunggu panggilan ‘cek haemoglobin’ (petugas mengambil sample darah dari ujung jari tangan pendonor. Pengambilan sample ini menggunakan jarum halus, sehingga tidak terasa saat disuntik ke kulit. Kemudian ditimbang badan.

Setelah itu pendonor akan diperiksa tekanan darahnya oleh dokter lain di ruang sebelah. Jumlah haemoglobin  akan menentukan apakah pendonor ‘lolos atau tidak’ untuk diambil darahnya. Bagi pendonor yang tidak cukup jumlah haemeglobinnya akan diminta datang kembali beberapa hari kemudian. Biasanya, dokter memberi advis agar kondisi pendonor lebih prima nantinya.

Setelah diperiksa oleh dokter, pendonor langsung dipersilakan ke ruang utama pengambilan darah, Di sanalah 'eksekusi' dilakukan.

***
Alat suntik yang dipakai tidak tampak seperti jarum, namun dapat menyebabkan keluarnya titik darah. Agak bergetar saya ketika pertama menghadapi situasi ini. Tapi rasa was-was itu mereda, karena merasakan ‘suntikan’ itu seperti gigitan lemah semut. Tak terasa.

Sample darah dicek untuk mengetahui golongan darah. Saya melihat langsung proses itu, seperti melihat praktik pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP.

Darah saya terdeteksi bergolongan “O”. Petugas menyodorkan kapas lembab beralkohol untuk menutup bekas ‘gigitan’ semut tadi.

Ruangan donor di PMI Pusat beberapakali direnovasi. Fasilitasnya memberikan kenyamanan. Ruang tunggu antri pendonor dilengkapi indikator nomor antrian digital, membuat susana tertib. Tersedia pula teh hangat dan air mineral hot & cold yang diambil secara swalayan.

Jika Selesai diambil darah, pendonor dipersilakan mengambil kartu identitas anggota PMI (disisipi kapsul penambah darah).

Lebih dari 30 kali saya datang ke pantry ini, beberapa kali menu yang diberikan berganti-ganti. Mulai dari mie instan + telur + roti + susu. Terkadang bubur kacang ijo, dan hari ini saya dapat menu lontong sayur + telur rebus + segelas susu + jus jeruk.

Sepertinya, saya ketagihan mendonorkan darah karena merasakan manfaatnya untuk kesehatan. Dan terutama, mendonorkan darah juga bentuk amal bagi kemanusiaan. **


# Tips persiapan sebelum donor darah : 
1. Beberapa hari sebelum donor, konsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi misalnya sayuran berwarna hijau ( bayam ), daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan.
2. Untuk yang bermasalah dengan HB rendah, selama beberapa hari sebelum donor jangan minum kopi /teh karena akan membuat HB sulit bertambah.
3. Minum banyak air, jangan berpuasa sehari sebelum donor darah dan hindari alkohol atau kebiasaan buruk lainnya.
4. Usahakan cukup tidur, jangan begadang beberapa hari sebelum donor supaya tensi normal dan tubuh fit.
5. Pada hari akan donor harus sarapan kira-kira 1 jam sebelum melakukan donor.
6. Konsumsi makanan sehat sebelum mendonor. Hindari makanan berlemak, seperti hamburger, kentang goreng atau es krim. Tes infeksi dilakukan pada semua darah yang disumbangkan dapat dipengaruhi oleh lemak yang muncul dalam darah selama beberapa jam setelah makan makanan berlemak.
7. Untuk donor trombosit, ingatlah bahwa tubuh harus bebas dari aspirin selama dua hari sebelum donor.
8. Setelah selesai mendonor berbaringlah sebentar untuk menghindari efek samping yang mungkin muncul. Biasanya kalau kurang persiapan donor, efek yang mungkin muncul adalah kesemutan di bibir / hidung, menggigil.
 Nah setelah melakukan persiapan diatas maka langkah selanjutnya yang harus anda lakukan ketika sesudah mendonorkan darah adalah sebagai berikut agar tubuh tetap sehat.

# Tips sesudah donor darah : 
1. Minum banyak air selama 48 jam berikutnya karena tubuh memerlukan pengganti cairan yang hilang saat donor darah.
2. Hindari aktivitasi fisik yang berat seperti olahraga atau angkat berat selama sekitar 5 jam setelah donor darah.
3. Jika pusing atau melayang, tetaplah berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala.
4. Jika terjadi pendarahan di lengan setelah perban dilepas, angkat tangannya selama 3-5 menit.
5. Jika ada memar di bawah kulit / hematom (warna merah, ungu, hijau), kompreslah lebam secara berkala dalam 24 jam.
6. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi yaitu yang mengandung zat besi ( bayam, daging merah, kacang-kacangan ), asam folat ( hati, bayam, brokoli ), vitamin B2 ( kacang-kacangan, susu, yoghurt ) dan B6 ( pisang, kacang-kacangan, daging merah, ikan, telur ) untuk mengisi kembali kehilangan zat besi dan vitamin dari dalam darah/ tubuh.
Jika langkah diatas sudah anda pahami maka sekarang saatnya kita membahas mengenai manfaat donor darah bagi kesehatan tubuh. Penasaran apa saja manfaatnya ? yuk langsung saja kita simak tulisan dibawah ini.

# Manfaat Donor Darah
1. Menjaga kesehatan jantung
Jantung merupakan salah satu organ vital bagi manusia sehingga harus benar-benar dijaga kesehatanya dengan cara menerapkan pola makan dan hidup yang sehat dan berolahraga. Namun selain hal diatas ternyata donor darah juga bermanfaat bagi kesehatan jantung anda karena jumlah zat besi didalam darah cenderung stabil.
Seperti yang diketahui bahwa kadar zat besi yang tinggi didalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol dan produk dari oksidasi ini akan menumpuk didinding arteri sehingga hal ini memperbesar peluang anda terkena penyakit jantung dan stroke.
2. Meningkatkan produksi sel darah merah
Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah.
3. Membantu penurunan berat tubuh
Bagi anda yang sedang menjalani program diet maka donor darah juga bisa dijadikan alternative untuk menurunkan berat badan karena hanya dengan memberikan sekitar 450 ml darah maka hal tersebut sudah membakar kalori sebanyak 650 kl didalam tubuh sehingga pinggang anda akan terlihat ramping.
4. Mendapatkan kesehatan psikologis
Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.
5. Mendeteksi penyakit serius
Donor darah juga bisa membantu anda untuk mendeteksi berbagai penyakit lainya didalam tubuh sehingga anda akan bisa mengetahui kondisi kesehatan tubuh. Biasanya darah yang kita donorkan akan diperiksa terlebih dahulu sehingga apabila ada kelainan atau penyakit maka dengan segera kita akan tahu dan cepat mengatasinya.
Itulah manfaat, syarat dan tips agar tetap sehat sesudah donor darah. Mudah-mudahan penjelasan diatas memberikan sedikit gambaran pada anda agar tidak takut lagi untuk mendonorkan darah karena selain mendapatkan pahala ternyata hal ini juga bermanfaat bagi kesehatan kita.

(Dari berbagai sumber). **

Jakarta, 7 Februari 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Film Night Bus: Malam jahanam sepanjang jalan

Perjalanan menuju kota Sampar malam itu berubah mencekam. Bus yang dikemudikan Amang dipaksa berhenti di setiap pos pemeriksaan di jalur konflik bersenjata. Beberapa penumpang tewas termasuk sang sopir, saat bus dikepung separatis Samerka (Sampar Merdeka). Bagudung, sang kernet berhasil membawa lari bus dari kepungan saparatis yang keji diketuai Jenderal Basir. Tak satupun penumpang mengira akan menghadapi kekacauan tersebut. Bus malam berisi setengah dari kapasitas kursi. Ada Yuda seorang wartawan (diperankan Edward Akbar), Umar orang kaya di kampung (Torro Margens), pengamen tunanetra (PM Toh), anggota LSM, seorang penyusup misterius, nenek Nur dan Leyla cucunya, gadis Annisa dan pemuda pacarnya, serta seorang perempuan yang kemudian diketahui sebagai korban konflik; ayahnya dibunuh dan dia sendiri diperkosa secara massal.     Film Night Bus dikupas bergaya thrailler yang menegangkan oleh sutradara Emil Heradi. Suguhan cerita, terutama faktor sulitnya syuting di ruanga

Mendadak ditelepon sutradara film

Sore menjelang maghrib, Selasa (21/3/2017) sebuah pesan Whatsapp bertengger di  handphone  android saya. Terbaca tiga baris pesan: Pak? / Ini Hanung/ Aku bisa telf?/ Saya ragu, apa benar si pengirim pesan sutradara film terkenal itu, atau orang iseng yang mau praktik cyber crime ? Tapi terlihat dari profile foto WA-nya memang dia!. Kemarin, saya menemuinya di Djakarta Theatre di peluncuran trailer dan soundtrack “Kartini”, film yang disutradarainya. Secara khusus, saya berniat mau bertanya soal IBOS. Sejak wawancara pertama tahun 2004 untuk program apresiasi Festival Film Indonesia di TVRI, dan satu frame di acara talkshow Festival Film Jakarta 2006 di JAK-tv, saya tidak intens berkomunikasi meski sesekali bertemu. Nomer kontaknya pun saya tidak punya.  Ada beberapa wartawan di sana. Tapi saya duduk-duduk di tempat agak berjarak dengan kerumunan. Menunggu sampai wartawan selesai bertanya dan saya akan hampiri Hanung. Hampir sejam dia dikepung wartawan, belum

Romantisme Tomohon, lokasi syuting "Hujan Bulan Juni"

Bunga Teratai di perigi kota Tomohon. (tis)  "Hujan Bulan Juni" tidak lebih dramatis dari Gerimis di Bulan November... Teman sekamar di Hotel Grand Puri, wartawan Herman Wijaya sibuk dengan gadget- nya selepas subuh, Sabtu (11/11/2017). Waktu terus bergerak ketika saya lirik jam di ponsel android menunjuk 06.30. Ini waktunya menyelinap keluar dari hotel, mampir ke tempat wisata alam dan sarapan terdekat. Hotel kami dekat lapangan olahraga kebanggaan masyarakat Manado, Stadion Klabat. Dari jendela kamar hotel terlihat lapangan itu sepi tanpa kegiatan. Nun jauh di belakang stadion, laut dan perbukitan menyapa ramah. Langit pagi cerah. Kemarin sore, kami iseng ke atap hotel melihat semuanya: Gunung Lokon, dan Gunung Klabat. Pagi ini  jatah sarapan dipastikan hilang demi bersegera hangout , capcuss .. Mengapa harus keluar hotel? Rugi, jauh-jauh dari Jakarta ke Manado kalau cuma nonton Festival Film Indonesia. Lagi pula agenda acara dari panitia FFI lokal adala