Bukan, ini bukan tulisan provokasi atau pertanyaan kritis dari non muslim. Ini pertanyaan wajar dan baek-baek saja, standar dan halus dari sesama muslim. Umat Islam, memang ribet da, rame beud , seperti gak sembuh-sembuh. Ibaratnya luka memar di dengkul atau jidat, yang berkali-kali kejedot ujung pintu, tersenggol bajaj, atau kepentok stang motor. Bonyok. Ramenya umat Islam diluar batas etika, moralitas dan akhlak. Kalau ramenya cuma di hari-hari dan bulan "reguler" sih , agak lumayan ada bagusnya. Lah , ini ramenya gak mengenal hari dan waktu keramat. Hajar teruusss.. Hari Jumat yang terbilang sakral pun, gak menggoyahkan "iman" untuk tidak saling caci (dan bersama pasangannya, maki). Bahkan, masya Allah di bulan puasa Ramadan tetap seperti itu keadaannya. Tidak peduli lagi pada esensi minimalis (apa coba maksud kalimat ini?) dari puasa: seperti menahan diri dari rasa marah, curiga, dan perdebatan yang gak penting. Hal lainnya masih bisa dijalankan, wong ...
Melekat di setiap sudut hati dan pikiranmu, jika tidak, abaikan deskripsi ini